Kajian Kebudayaan
No | Pelaksana | Bidang | Keterangan | Sinopsis | URL Link | Aksi |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Dinas Kebudayaan (Laporan Akhir Kajian Pengobatan Gurah) | Pengetahuan Tradisional | Laporan Akhir Kajian Pengobatan Gurah | Laporan akhir ini berisikan pembahasan menyeluruh dari Kajian Penelitian Pengobatan Tradisional Gurah. Buku laporan akhir ini akan membahas secara lengkap mengenai sejarah asal usul gurah hingga bisa bertahan sampai saat ini di wilayah Imogiri khususnya Desa Wukirsari, Pedukuhan Giriloyo dan Karangkulon. Dalam pembahasan juga akan mendalami tentang proses gurah dari tahap pembuatan ramuan, proses pemasukan ramuan gurah ke dalam tubuh, proses didalam tubuh serta pandangan dari ilmu farmasi dan ke | https://kebudayaanbantul.bantulkab.go.id/ | |
2 | Dinas Kebudayaan (Studi Kelayakan Pembangunan Taman Budaya) | Pengetahuan Tradisional | Studi Kelayakan Pembangunan Taman Budaya | Taman Budaya merupakan fasilitas rekreasi dan sekaligus sebagai wadah kegiatan seni dan budaya yang mempertimbangkan lingkungan budaya sebagai pendukung penciptaan suasana yang rekreatif baik pada karakter ruang luar maupun ruang di dalam bangunan. Taman Budaya berperan untuk menjaga, merawat dan membina kesenian daerah, mengarahkan seniman dan masyarakat supaya mengetahui arti dan fungsi seni budaya daerah sebagai dasar bagi perkembangan seni budaya nasional. Taman Budaya memiliki fungsi | https://kebudayaanbantul.bantulkab.go.id/ | |
3 | Dinas Kebudayaan I(Penelitian Jodangan Goa Cerme) | Pengetahuan Tradisional | Penelitian Jodangan Goa Cerme | Upacara adat Jodhangan Goa Cerme adalah sebuah acara yang dilaksanakan Dusun Srunggo 1 dan Dusun Srunggo 2 di Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Acara tersebut merupakan acara kenduri dan tasyakuran bersama berupa arakan hasil bumi dan makanan olahan satu wilayah yang dibawa memakai jodhang | https://kebudayaanbantul.bantulkab.go.id/ | |
4 | Dinas Kebudayaan (Kajian Upacara Adat Grebeg Selarong ) | Pengetahuan Tradisional | Laporan Akhir Kajian Upacara Adat Grebeg Selarong | Laporan ini merupakan deskripsi kajian dengan pendekatan multidimensional mengenai Upacara Adat Grebeg Selarong di Kabupaten Bantul. Penelitian ini dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tahun anggaran 2020. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul untuk memotret, mendokumentasikan serta memberi perlindungan terhadap kekayaan warisan budaya tak benda (WBTB) yang dapat dikembangkan dan dijadikan sumber-sumber pembelajaran | https://kebudayaanbantul.bantulkab.go.id/ | |
5 | Dinas Kebudayaan (Kajian Nguras Enceh) | Pengetahuan Tradisional | Kajian Nguras Enceh | Sultan Agung Hanyakrakusuma merupakan raja ketiga yang memimpin Kerajaan Mataram Islam pada periode antara tahun 1613-1645. Pada masa kepemimpinannya, Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya. Sultan Agung Hanyakrakusuma merupakan raja yang cakap dalam memimpin. Selama beliau memimpin Mataram, kerajaan ini berhasil menjalin hubungan yang baik dengan berbagai negara manca. Salah satu wujud hubungan baiknya Mataram dengan banyak negara manca, Sultan Agung acap kali menerima barang pembe | https://kebudayaanbantul.bantulkab.go.id/ | |
6 | Dinas Kebudayaan (Jasa Konsultansi Penelitian Nguras Sendang Seliran) | Pengetahuan Tradisional | Jasa Konsultansi Penelitian Nguras Sendang Seliran | Upacara adat Nguras Sendang Seliran sendiri telah diyakini ada sejak setelah sendang ini dibuat. Sebagian masyarakat sekitar memercayai air yang mengalir di kedua sendang tersebut dapat membawa berkah. Karena itu, masyarakat sekitar ikut berpartisipasi dengan para abdi dalem setiap menguras kedua sendang itu saat menjelang puasa. Upacara adat Nguras Sendang Seliran merupakan cerminan pelestarian budaya adhiluhung yang di dalamnya ada nilai-nilai luhur budi pekerti. Kegiatan ini juga bisa menjad | https://kebudayaanbantul.bantulkab.go.id/ | |
7 | Dinas Kebudayaan (Jasa Konsultansi Penelitian Seni Langen Mandrawanara) | Pengetahuan Tradisional | Jasa Konsultansi Penelitian Seni Langen Mandrawanara | Berdasarkan penjelasan dalam situs jejaring Kraton Jogja6, Langen Mandrawanara adalah salah satu drama tari Jawa yang diciptakan oleh KPH Yudonegoro III (menantu Sultan HB VII) sekitar 1890. Di masa mudanya, KPH Yudonegoro III sangat menyukai seni Srandhul. Akan tetapi, KPH Yudonegoro II (ayahanda) kurang berkenan jika putranya menggeluti seni rakyat. Drama yang mengambil cerita Ramayana ini berkembang di kompleks Kepatihan. Iringan musiknya berupa seperangkat gamelan laras slendro dan laras pel |
on Progress
on Progress